Konsep Momentum dan Impuls
Seperti biasa, pembahasan awal gw bakal bahas fisika (momentum) pada bagian kualitatifnya terlebih dahulu kemudian di bagian akhir baru kuantitatifnya. Maksudnya gw bakal bahas bagian fenomena fisis nya terlebih dahulu baru udah itu bagaimana konsep ini diaplikasikan dalam matematisnya.
Jadi ceritanya gini, gw pernah sewaktu waktu main boling, terus dipikir-pikir, kenapa ya bola boling tuh berat banget? bagi kalian yang pernah main boling mungkin tau beratnya segimana.
Sumber:Pixabay.com |
OK singkatnya setelah mencari tahu ternyata berat bola boling itu bervariasi, yaitu sekitar 4.5 - 7.2 Kg dengan "pin" yang harus dijatuhkan beratnya sekitar 1.3 Kg.
Kenapa ya bola boling harus seberat itu? Kenapa ga pake bola plastik yang lebih ringan?
Ternyata kenapa beratnya harus segitu, karna gini, boling itu adalah permainan untuk menjatuhkan pin sebanyak banyaknya dalam satu lemparan. ada sekitar 10 pin yang dipakai, dengan berat masing-masing pin 1.3 Kg. kalian bisa bayangin kalau misalnya kalian pakai bola plastik yang ringan. Mungkin buat ngejatuhin satu pin aja gabakalan bisa.
Kenapa bola yang berat bisa ngejatuhin banyak pin tapi kalau bolanya ringan gabisa?Nah Loohhh
Nah disinilah salah satu fenomena dalam fisika, yaitu momentum berperan!
Singkatnya Bola plastik yang lebih ringan memiliki momentum yang lebih kecil dibandingkan dengan bola boling yang lebih berat.
Terus pertanyaan nya, kenapa ya bola plastik yang lebih ringan memiliki momentum yang lebih kecil dibandingkan dengan bola yang lebih berat?
OK untuk menjawab pertanyaan mendasar ini kita harus tau terlibih dahulu mengenai apa itu momentum.
Jadi apa itu momentum?
Dalam fisika Momentum adalah kecenderungan benda untuk tetap bergerak
Contoh bola plastik tadi. Bola plastik itu punya massa yang kecil, sehingga bola plastik memiliki momentum yang kecil. Artinya bola plastik akan lebih mudah untuk berhenti. Atau akan lebih mudah untuk mengubah kecenderungan dia bergerak pas berbenturan dengan pin.
Sementara bola boling yang beratnya bisa sampai 7 Kg memiliki momentum yang lebih besar. Hal ini menyebabkan bola boling lebih susah untuk berhenti atau dia akan mempertahankan kecenderungannya untuk tetap bergerak. Sehingga bola boling bisa menabrak pin sampe si pin-pin nya berjatuhan.
Momentum dapat dikatakan besaran yang merepresentasikan keadaan gerak benda
Apa Fungsi Air Bag kaitannya dengan momentum??
Air bag akan mengubah momentum pengemudi secara bertahap sampai akhirnya menjadi nol. Sehingga selang waktu kontak lebih lama dan gaya total yang bekerja pada pengemudi tidak terlalu besar.
Momentum yang berubah secara bertahap akan mengurangi gaya impulsif dan pengemudi bisa terhindar dari cidera yang parah
Jadi besarnya momentum itu dipengaruhi oleh massa benda dan juga kecepatannya. Itulah kenapa benda yang lebih berat dan lebih cepat bakal susah untuk dihentikan. dibandingkan benda yang lebih ringan dan juga lambat.
Untuk lebih memahami konsep momentum kita bisa memulainya dari Hukum II Newton
Dimana disana mendeskripsikan tentang ada sebuah partikel bermassa (m) dengan percepatan (a).
Dalam bentuk matematis dapat dituliskan:
Kalau dijabarin lagi percepatan itu adalah perubahan kecepatan persatuan waktu
(a = v/t)
Karena demikian kita bisa rewrite ulang nih hukum newtonnya menjadi:
Massa dikali kecepatan itulah yang disebut dengan "Momentum"
Satuan untuk momentum adalah satuan massa dikalikan dengan satuan kecepatan yaitu (Kg.m/s)
Impuls
Impuls adalah hasil kali gaya impulsif rata-rata dan selang waktu singkat selama gaya impulsif bekerja
Semakin besar impuls yang diberikan, semakin besar percepatan bendanya
Sumber: Pixabay.com |
I = Impuls
F = Gaya yang diberikan (N)
Δt = Selang Waktu (s)
Impuls yang bekerja pada suatu benda sama dengan perubahan momentum yang dialami benda
Dalam bentuk matematis hubungan ini dapat dituliskan sebagai berikut:
Teorema Impuls Momentum
Contoh soal:
1. Bola bermassa 0.4 Kg ditendang dan kecepatan bolanya 20m/s, Kemudian bola dipantulkan kenbali olek tembok dengan kecepatan yang sama. Hitunglah perubahan momentum yang dialami bola!
Diketahui:
m = 0.4 Kg
vo = 20 m/s
vt = 20 m/s
Ditanyakan:
Perubahan Momentum (ΔP)?
Perubahan Momentum (ΔP):
ΔP = m.vt - m.vo = m (vt - vo )
ΔP = 0.4.(20-(-20)) = 0.4.(20+20)
ΔP = 0.4 (40)
ΔP = 16 Kg m/s
2. Bola bermassa 0.2 Kg ditendang dan kecepatan bolanya 40m/s ke arah kanan, kemudian seorang teman menendang kembali bola itu ke arah kiri dengan kecepatan yang sama. Berapa impuls yang diberikan oleh orang teman kamu?
Diketahui:
m = 0.2 Kg
vo = 40 m/s
vt = 40 m/s
Ditanyakan:
Impuls (I)?
Jawab:
I = ΔP
I = ΔP akhir - ΔP awal
I = m (vt - vo )
I = 0.2 (-40-40)
I = -16 Ns (Tanda negatif menunjukan bahwa impulsnya mengarah ke kiri)
Diketahui:
m = 0.5 Kg
vo = 25 m/s
vt = 10 m/s
Ditanyakan:
Impuls (I)?
Jawab:
I = ΔP
I = ΔP akhir - ΔP awal
I = m (vt - vo )
I = 0.5 (10-(-40))
I = 25 Ns
Hukum Kekekalan Momentum dan Tumbukan
Ketika ada 2 benda dengan massa dan kecepatan tertentu bertumbukan, maka momentum sebelum tumbukan dan sesudah tumbukan adalah sama.
Misal pas main biliar ketika bola A nabrak bola B maka bola A ngasih gaya ke bola B, sebagai Reaksi Bola B ngasih gaya juga ke bola A. Kedua gaya itu sama besar tetapi berlawanan arah
Momentum sistem konstan jika tidak ada haya luar yang bekerja pada sistem
Dalam proses tumbukan apapun momentum total sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama, jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja. Tetapi tidak demikian halnya dengan energi kinetik.
Berdasarkan kekal tidaknya energi kinetik selama proses tumbukan, jenis tumbukan dapat dibagi kedalam 2 jenis:
1. Lenting Sempurna (Energi kinetiknya kekal)
Tumbukan Lenting Sempurna
Terjadi jika sesudah pristiwa tumbukan energi kinetiknya tetap
2 Benda yang mengalami lenting sempurna biasanya identik. Contoh pada bola biliard.
Untuk tumbukan lenting sempurna berlaku:
Benda yang bertumbukan tidak saling menempel, tapi sebagian energi kinetiknya hilang.
Pada tumbukan ini hanya hukum kekekalan momentum yang berlaku
Untuk semua jenis tumbukan 2 benda berlaku e ≤ 1
Koefisien restitusi adalah tingkat kelentingan suatu benda atau kemampuan benda untuk memantul.
Sesaat setelah tumbukan, kedua benda akan bersatu dan memiliki arah dan kecepatan yang sama
Momentum benda pertama sebelum tumbukan:
P1 = m1.v1 = 1 x 40 = 40 Kg m/s
Momentum benda kedua sebelum tumbukan:
P2= m2.v2 = 2 x 10 = 20 Kg m/s
Momentum benda kedua setelah tumbukan:
P2= m2.v’2 = 2 x 25 = 50 Kg m/s
Momentum benda pertama setelah tumbukan dihitung dengan hukum kekekalan momentum:
P1 + P2 = P'1 + P'2
P'1 = P1 + P2 - P'2
P'1 = 40 + 20 - 50 = 10 Kg m/s
Kecepatan benda pertama setelah tumbukan:
V’1 = P'1/m1 = 10/1= 10 m/s
Koefisien Elastisitas:
e =-(v’2 -v'1 )/(v2 -v1 )
e =-(25 -10 )/(10 -40 ) = 0.5
Post a Comment for "Konsep Momentum dan Impuls"