Fungsi Charcoal Chanister dan Cara Kerjanya
Fungsi Charcoal Chanister
Uap bahan bakar ini biasanya terbentuk karena panas yang dihasilkan oleh mesin atau perubahan suhu lingkungan. Jika uap bahan bakar ini dilepaskan ke udara, dapat menyebabkan polusi udara dan dapat berkontribusi terhadap masalah lingkungan seperti efek rumah kaca dan pemanasan global.
Penggunaan charcoal canister pada kendaraan bermotor telah menjadi persyaratan yang diperlukan untuk memenuhi standar emisi yang ditetapkan oleh otoritas pengaturan lingkungan di berbagai negara. Selain itu, penggunaan charcoal canister juga dapat membantu memperpanjang umur komponen mesin kendaraan, karena mencegah uap bahan bakar masuk ke mesin dan merusaknya.
Dalam beberapa kasus, charcoal canister dapat rusak atau bocor dan perlu diganti. Jika charcoal canister bocor, uap bahan bakar dapat keluar dan masuk ke mesin, yang dapat menyebabkan performa mesin menurun dan meningkatkan emisi. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa charcoal canister secara teratur dan menggantinya jika diperlukan untuk menjaga kendaraan Anda berjalan dengan efisien dan ramah lingkungan.
Cara Kerja Charcoal Canister
Saat Mesin dalam Kondisi Mati
Uap bahan bakar kemudian disaring dan disimpan dalam charcoal canister. Setelah mesin dihidupkan, barulah uap bahan bakar disalurkan ke ruang bakar melalui intake manifold. Uap akan dibakar bersama dengan udara serta bahan bakar yang turut terisap.
Saat Mesin dalam Kondisi Hidup
Gas serta campuran udara bahan bakar tersebut kemudian akan melalui canister purge valve (katup canister) dan barulah dibakar di ruang bakar. Katup canister sendiri bekerja satu arah saja (menuju ruang bakar), tujuannya mencegah risiko terjadinya kebocoran gas saat mesin dalam kondisi mati.
Post a Comment for "Fungsi Charcoal Chanister dan Cara Kerjanya"