Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengisian Cepat dan Pengisian Normal Pada Baterai

Pengisian Cepat dan Pengisian Normal Pada Baterai - Baterai/aki adalah komponen yang berfungsi untuk mensuplai kebutuhan energi listrik dalam bentuk energi kimia yang tersimpan dalam kotaknya. Umumnya, dalam sebuah kendaraan, baterai berperan sebagai pemasok energi listrik bagi komponen dan sistem yang memerlukan arus listrik untuk berfungsi. Kondisi ini terjadi ketika kendaraan belum di start (dihidupkan).

Untuk memberikan fungsi yang maksimal sebagai penyedia arus listrik, baterai harus dijaga bukan hanya kondisinya tetapi juga kapasitasnya. Maksudnya apa nih ngejaga kapasitas baterai?

Singkatnya gini baterai itu memiliki kapasitas yang berbeda beda hal ini tergantung pada peruntukannya. Kapasitas menunjukkan jumlah energi listrik yang akan disalurkan pada suatu rangkaian yang menuju ke sebuah sistem. 

Tentunya kalian pasti cukup bisa menyadari perbedaan ketika kalian memakai baterai baru dengan memakai baterai yang sudah lama dipakai. Mungkin dengan memakai baterai baru lampu kendaraan dapat menyala dengan terang, namun hal itu berbeda jika kamu menggunakan baterai lama pasti nyalanya akan redup. Hal ini terjadi karena semakin sering kita pakai maka kapasitas yang ada di dalamnya akan menurun.

Oleh sebab itu kita perlu menjaga agar kapasitas baterai berada di level yang aman untuk digunakan. Salah satu cara yang sudah pasti bisa kita gunakan untuk selalu menjaga kapasitas baterai adalah melalui proses pengisian/pengecasan. 

Pengisian Cepat dan Pengisian Normal Pada Baterai

Pengisian baterai dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu:

  1. Pengisian Normal
  2. Pengisian Cepat

1. Pengisian Normal
Pengisian normal merujuk pada pengisian dengan arus listrik yang biasa atau standar

Mungkin kalian bertanya tanya berapakah besar arus yang normal untuk pengisian aki mobil?

OK untuk pengisian dengan besar arus normal tentu akan berbeda beda untuk setiap baterai. Karena hal ini dipengaruhi oleh kapasitas baterai itu sendiri. 

Besar arus normal yang dipakai biasanya adalah sebesar 10% dari kapasitas baterai

Contoh:

Jika kapasitas baterai adalah 100 Ah maka besar arus pengisiannya adalah 100 x 10 % = 10 Ampere

Hasil pengukuran baterai dengan kapsitas 100 Ah menunjukan berat jenis 1,18 pada suhu 20 derajat celcius. Jika data ini dikomparasikan dengan grafik yang menunjukkan hubungan antara berat jenis dan kapasitas, maka dapat disimpulkan bahwa energi yang hilang dan harus diisi sebesar 40%, yaitu setara dengan 100 x 40% = 40 Ah.

Besar arus pengisian normal pada baterai dengan kapasitas 100 Ah adalah 10 Ampere. Sehingga waktu pengisian yang dibutuhkan adalah (40 Ah/10 Ah) x 1,5 = 6 jam

2. Pengisian Cepat

Pengisian dengan arus yang besar disebut juga pengisian cepat

Meskipun arus yang besar digunakan pada pengisian cepat, namun besarnya pengisian tidak boleh melampaui 50% kapasitas baterai. Oleh karena itu, jika baterai yang digunakan memiliki kapasitas sebesar 100 Ah, maka arus pengisian tidak boleh melebihi 50 Ampere.

Prosedur pengisian cepat mirip dengan pengisian normal, tetapi yang membedakannya adalah besarnya arus listrik yang mengalir ke baterai.

Besar arus yang dipakai pada pengisian cepat biasanya adalah sebesar 50% dari kapasitas baterai

Pada pengisian cepat akan membuat temperatur pada elektrolit menjadi tinggi sehingga tingkat penguapan dari elektrolit akan tinggi pula. Pastikan agar suhu elektrolit tidak melebihi 45 derajat Celcius selama pengisian, dan jika suhu elektrolit melebihi batas tersebut, segera kurangi arus pengisian atau matikan charger.

Pada kondisi ini, jika sumbat tidak dilepas maka akan mengakibatkan kotak baterai menjadi cembung akibat adanya tekanan yang berasal dari uap elektrolite. Uap ini berupa gas hidrogen yang dihasilkan dari reaksi kimia ketika terjadi proses charging.

Gelembung-gelembung udara yang muncul dari dalam sel baterai adalah tanda dari pengisian baterai yang baik. Frekuensi gelembung udara tersebut sangat bergantung pada besar kecilnya arus pengisian.

Berat jenis elektrolit akan berubah sesuai dengan kenaikan tegangan pada baterai.

Prosedur Pengisian Baterai

1. Bersihakan terminal baterai dari debu, kotoran dan korosi yang biasa menempel pada terminal baterai.

2. Buka sumbat baterai dan tempatkan sumbat baterai pada wadah agar tidak tercecer. Tujuan dari melepaskan sumbat ini adalah untuk memungkinkan sirkulasi uap yang dihasilkan oleh elektrolit selama proses pengisian.

3.  Periksa jumlah elektrolit di dalam baterai, bila ketinggian permukaan elektrolit kurang dari batas lower level maka tambahan air suling ke dalam baterai sehingga permukaan elektrolit berada diantara batas upper dan lower level.

4. Hubungkan klem positif baterai charger ke terminal positif baterai dan klem negatif charger ke terminal negatif baterai. 

Catatan: Jangan sampai terbalik! Jika terbalik akan timbul percikan api bila dipaksa maka baterai akan rusak.

5. Hubungkan casan baterai/casan aki ke sumber listrik arus AC 220 V

6. Sesuaikan selector tegangan dengan tegangan baterai yang digunakan.

7. Hidupkan baterai dan stel besar arus sesuai dengan kapasitas baterai (pada kondisi ini anda bisa memilih apakah akan melakukan pengisian normal atau pengisian cepat).

8. Bila pengisian sudah selesai maka matikan battery charger

9. Lepas klem casan aki pada terminal baterai, pada kondisi ini lepas terlebih dahulu klem pada terminal negatif baru kemudian positif

10. Ketika melakukan pengecasan aki, lakukanlah di tempat terbuka atau dengan ventilasi yang baik, hal ini untuk menghindari meningkatnya konsentrasi hidrogen pada ruangan yang dapat menimbulkan kebakaran.

itulah sekilas mengenai Pengisian Cepat dan Pengisian Normal Pada Baterai. Semoga bermanfaat , apabila anda ingin mencari tau seputar dunia teknik, otomotif dan sains di ilmuvokasi.com

Post a Comment for "Pengisian Cepat dan Pengisian Normal Pada Baterai"