Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis jenis Busi dan Fungsinya

Jenis-jenis Busi dan Fungsinya - Busi adalah salah satu komponen penting yang wajib ada pada kendaraan bermotor dengan jenis penggerak "motor bensin". Hal ini erat kaitannya dengan fungsi busi yang merupakan energi aktivasi dengan menjadi sumber panas untuk memicu terjadinya pembakaran di ruang bakar setelah campuran bahan bakar dan udara dikompresi.

Pada tahap ini, busi akan diaktifkan dengan cara memercikkan bunga api listrik ke dalam ruang bakar sehingga terjadi proses pembakaran dan kendaraan dapat dihidupkan. Tanpa adanya busi maka proses pembakaran pada motor bensin tidak akan terjadi. Itulah sebabnya motor kamu tidak bisa dihidupkan ketika kamu sudah memutar kunci kontak ke posisi OFF. Ini terjadi karena arus listrik dari baterai belum mengalir sampai ke busi dan busi tidak bisa memercikan bunga api. Tapi ketika kamu posisikan kunci kontak pada posisi ON, listriknya sudah mengalir dan ketika kamu "selah" maka kendaraan bisa langsung dihidupkan karena pada kondisi ini busi sudah siap untuk memercikan bunga api untuk memulai proses pembakaran.

Karena alasan itu, apabila terjadi kerusakan pada busi maka kinerja kendaraan akan menurun dan bahkan mungkin tidak dapat dihidupkan.

Berikut hal-hal yang perlu kalian tahu tentang busi, karena tiap busi memiliki perbedaan seperti, bahan yang dipakai, ketahanan terhadap panas, fungsi pemakaian yang berbeda terhadap kondisi dan usia pakai yang berbeda. Berikut jenis busi yang cocok untuk digunakan keseharian.

Jenis-jenis Busi dan Fungsinya

Jenis-jenis Busi dan Fungsinya

1. Busi Standar

Tentu yang pertama adalah busi standar. Busi standar yang digunakan pada setiap pabrikan motor memiliki bahan nikel sebagai standar OEM. SBusi jenis ini adalah busi standar yang disediakan oleh pabrik dan digunakan pada sebagian besar motor di Indonesia. Memiliki masa pakai 10.000 - 20.000 Km.

Jika jarak pemakaian melebihi itu sebenarnya busi masih bisa dipakai hanya kerja dari busi ini tidak akan optimal seperti semula karena berbagai permasalahan akan terjadi seperti sudah tipisnya elektroda, terdapat endapan karbon, dll. Bahkan pada beberapa kasus, kendaraan menjadi sulit dihidupkan dan bahkan bisa membuat kendaraan mogok.

Selalu cek kondisi busi dari sepeda motor secara berkala untuk mendapatkan performa berkendara yang optimal. Jika terjadi malfungsi atau kerusakan pada busi sebaiknya ganti busi dengan busi baru.

2. Busi Iridium

Busi iridium merupakan jenis busi kedua yang banyak dipakai pada kendaraan karena performa dan ketahanan nya yang baik. Busi ini banyak dipakai pada kendaraan ber "cc" besar. Sebagai contoh, kebanyakan sepeda motor dengan kapasitas silinder lebih dari 150 cc sudah menggunakan busi iridium. Hal ini karena busi iridium memiliki ketahanan terhadap panas yang jauh lebih baik dari busi standar. Jenis busi ini bisa digunakan pada semua jenis motor berdasarkan tipenya. 

Busi iridium terdiri dari elektroda ujung yang terbuat dari nikel dan bagian tengah yang terbuat dari paduan iridium. Busi ini terkenal sebagai jenis busi yang free maintanance dan dapat dipakai sampai 50.000 km. Pemakaian lebih dari itu akan membuat performa berkendara mejadi tidak optimal.

3. Busi Platinum

Busi platinum adalah tipe busi yang memiliki elektroda ujung terbuat dari nikel dan pusatnya terbuat dari platinum. Busi platinum merupakan jenis busi dengan segmentasi diantara busi standar dan busi iridium. dimana untuk harga busi platinum ini tidak jauh dengan busi standar namun secara kualitas mendekati iridium.

Busi platinum memiliki performa yang baik dibandingkan dengan busi standar. Busi platinum memiliki pengaruh panas yang lebih kecil dibandingkan dengan busi nikel standar karena terbuat dari bahan platinum. Tingkat keterserapan panas yang lebih rendah dari busi standar membuat busi platinum cocok untuk digunakan pada kendaraan dengan kompresi tinggi. 

Keuntungan penggunaan busi jenis ini adalah pembakaran yang responsive karena percikan bunga api yang lebih sempurna dan tentunya berdampak pada efisiensi kendaraan. Busi Platinum memiliki masa pakai sampai dengan 30.000 km.

4. Busi Resistor

Busi resistor memiliki ciri memiliki tulisan dengan huruf R pada bagian businya yang artinya bertipe atau dilengkapi dengan "Resistor". Busi tipe ini bertindak sebagai pengaman untuk sistem elektronik terutama pada kendaraan dengan teknologi injeksi dan menggunakan unit kontrol.

Perlu diketahui performa busi lebih ditentukan dari material yang digunakan dan bentuk elektroda busi. Jadi busi yang dilengkapi atau tidak dilengkapi resistor tidak berpengaruh pada performa berkendara, namun penggunaan busi dengan resistor dapat melindungi perangkat elektronik pada kendaraan modern.

Itulah sekilas mengenai Jenis - jenis busi dan Fungsinya. cari tau seputar dunia teknik, otomotif dan sains di ilmuvokasi.com

Post a Comment for "Jenis jenis Busi dan Fungsinya"