Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Komponen Sistem Pengisian dan Fungsinya

Komponen Sistem Pengisian dan Fungsinya - Charging System (Sistem pengisian) pada kendaraan merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk mensuplai kebutuhan energi listrik ke baterai dan ke seluruh sistem kelistrikan ketika kendaraan dalam keadaan hidup. 
Sistem pengisian pada kendaraan memegang peranan yang sangat penting sebagai pemasok energi listrik dan untuk mengisi kembali arus listrik pada baterai (charging).

Baterai pada mobil memiliki fungsi sebagai penyedia kebutuhan energi listrik ketika kendaraan dalam kondisi belum dihidupkan, jadi pada kondisi ini, seluruh sistem yang membutuhkan listrik akan disuplai oleh baterai. Masalahnya adalah kapasitas dari baterai yang terbatas untuk terus memenuhi kebutuhan energi listrik ke seluruh sistem kelistrikan. 

Karna alasan itulah sistem pengisian akan memproduksi listrik bukan hanya digunakan untuk mensuplai kebutuhan energi listrik ke seluruh sistem kelistrikan, melainkan juga untuk mengisi kembali tegangan baterai agar baterai terus berada dalam keadaan penuh. 

Komponen utama dalam sistem pengisian ini adalah alternator.

Fungsi Sistem Pengisian

  1. Mensuplai kebutuhan energi listrik ke seluruh sistem kelistrikan kendaraan saat mesin beroperasi.
  2. Mengisi kembali arus listrik ke baterai (Charging) ketika kondisi mesin hidup.

Komponen-komponen Sistem Pengisian Beserta Fungsinya

Komponen Sistem Pengisian dan Fungsinya

1. Baterai

Fungsi Baterai :

  • Sebagai sumber arus listrik pada saat mesin mati
  • Menyimpan arus listrik yang di produksi/dihasilkan oleh alternator yang dipergunakan untuk menghidupkan komponen komponen pada mobil seperti motor stater, AC, tape, wiper atau lampu lampu

2. Kunci Kontak/Ignition Switch

Fungsi Kunci Kontak : 

Kunci kontak berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan  arus listrik dari baterai ke rangkaian kelistrikan kendaraan. Ada 4 posisi pada kunci kontak yaitu :

  • Posisi B
  • Posisi ACC
  • Posisi IG
  • Posisi ST

3. Fuse

Fungsi Fuse : 

Fuse berfungsi untuk menjaga atau mengamankan komponen kelistrikan dari arus pendek atau konsleting agar tidak terjadi kerusakan.

4. Lampu CHG/Lampu Pengisian

Fungsi Lampu CHG :

Lampu CHG berfungsi untuk menandakan normalnya sistem pengisian pada mobil.

Catatan: Pada saat kunci kontak ON dan mesin mati maka indikator lampu CHG yang terdapat pada panel instrumen harus menyala, tetapi pada saat mesin hidup, indikator lampu CHG harus mati, ini menandakan alternator sudah menghasilkan arus listrik.

5. Regulator

Kenapa diperlukan regulator? karena tegangan yang dihasilkan oleh alternator cukup bervariasi nilainya, hal ini dipengaruhi oleh kecepatan putaran mesin dan besarnya beban, untuk itulah digunakn regulator.

Terdapat dua macam regulator yang umumnya digunakan pada kendaraan:

  • Regulator tipe kontak point (Terpisah dengan alternator)
  • IC Regulator (menjadi satu di dalam alternator)

Fungsi regulator:

  • Menjaga tegangan output alternator agar tetap konstan
  • Lampu CHG akan mati secara otomatis ketika alternator mulai menghasilkan arus listrik.
Regulator Tipe Kontak Point terdiri dari:
  • Voltage Regulator : berfungsi untuk mengatur tegangan
  • Voltage Relay berfungsi untuk mengontrol tegangan output alternator dan dapat mematikan lampu CHG ketika tegangan sudah mencapai batas tertentu.
Komponen Sistem Pengisian dan Fungsinya
Regulator tipe kontak point

Bagian-bagian regulator tipe kontak point:

  • Terminal IG : Kontak point voltage regulator
  • Terminal F   : Inti besi voltage regulator
  • Terminal B  : Kontak point voltage relay
  • Terminal N  : Ujung kunparan voltage relay
  • Terminal L   : Inti besi voltage relay 
  • Terminal E   : Massa
Komponen Sistem Pengisian dan Fungsinya
Tipe IC regulator

Bagian-bagian regulator tipe IC:

  • S : Terminal indikator voltase aki
  • IG : Terminal indikator igniiton switch
  • L : Terminal lampu indikator
  • B : Terminal output alternator
  • F : Terminal tegangan langsung (by pass)

IC regulator memiliki kelebihan dibandingkan tipe point (konvensional):
  • Stabilitas pengaturan tegangan dan arus yang lebih tinggi.
  • Ukuran regulator yang lebih kecil memungkinkannya untuk dijadikan satu kesatuan dengan unit alternator.
  • Sistem pengisian yang lebih sederhana.
  • Tidak memerlukan penyetelan.
  • Rotor dengan diameter yang lebih kecil meningkatkan putaran alternator.
  • Menggunakan sabuk V ribbed untuk meningkatkan kontak antara sabuk dengan pulley sehingga tidak tergelincir.

6. Alternator


Komponen Sistem Pengisian dan Fungsinya

Bagian bagian Alternator:

1. Pulley

Komponen Sistem Pengisian dan Fungsinya
Fungsi Pulley:
Fungsi pulley adalah menerima tenaga mekanis dari mesin dan mentransmisikannya ke rotor agar dapat berputar. Pully alternator menerima putaran dari pully crankshaft melalui van belt. Untuk rasio pulley alterator terhadap pully crankshaft adalah 1,8 -2,2 : 1.

2. Rotor

Komponen Sistem Pengisian dan Fungsinya

Fungsi Rotor:
Rotor berfungsi untuk membangkitkan medan magnet

3. Bearing

Fungsi bearing:
Bearing berfungsi untuk memperhalus putaran rotor

4. Slip Ring

Fungsi Slip Ring:

Slip ring berfungsi sebagai jalur penghubung antara kumparan rotor dengan brush, yang memungkinkan arus listrik dialirkan ke rotor. Dalam sistem pengisian, biasanya terdapat dua slip ring pada alternator. Slip ring alternator harus tetap dijaga kondisinya agar arus listrik yang mengalir ke kumparan rotor dapat mengalir dengan baik.

5. Stator 

Fungsi Stator:
Fungsi stator adalah untuk menghasilkan arus listrik bolak-balik (AC).

6. Rectifier/Dioda

Komponen Sistem Pengisian dan Fungsinya
Dioda Alternator Avanza

Fungsi Rectifier/dioda:
Dioda alternator berfungsi untuk mengubah arus bolak balik (AC) menjadi arus searah (DC)

7. Brush 

Fungsi brush: 
Fungsi brush adalah untuk menghubungkan sumber arus listrik ke rotor coil.

8. Pegas Brush

Fungsi Pegas Brush:
Pegas brush berfungsi untuk menekan brush keluar sehingga bersentuhan dengan slip ring, sehingga brush dapat mengalirkan arus listrik ke Rotor coil.

9. Drive End Frame dan Rear End frame

Komponen Sistem Pengisian dan Fungsinya

Fungsi End Frame:
End frame berfungsi sebagai penyangga untuk memegang dan menahan komponen-komponen alternator.

10. Kipas/Fan

Fungsi Kipas:
Fungsi kipas atau fan adalah untuk menjaga suhu komponen-komponen dalam alternator agar tetap dingin, termasuk dioda, Stator Coil, dan Rotor Coil.

Itulah sekilas pembahasan tentang Komponen Sistem Pengisian dan Fungsinya. Kita tau bahwa sistem pengisian berfungsi sebagai pensuplai kebutuhan arus listrik ke seluruh sistem kelistrikan. Tanpa adanya sistem pengisian tidak mungkin kendaraan dapat mempertahankan kondisinya untuk tetap hidup. Cari tau info lain megenai dunia otomotif dan sains di ilmuvokasi.com

Post a Comment for "Komponen Sistem Pengisian dan Fungsinya"