Penyebab Overheating pada Mesin Mobil
Jika sampai terjadi overheating kadang terjadi pula kerusakan serius di bagian engine. Perlu kalian ketahui kerusakan pada bagian engine akan memakan biaya yang tidak murah. Karenanya sebagai pemilik kendaraan kalian harus tau hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya overheating pada mobil.
Identifikasi
Terjadinya Overheating
Berikut
merupakan identifikasi komponen pada sistem pendingin kendaraan yang berkaitan
langsung dengan terjadinya overheating, jika pada komponen tersebut terjadi
malfungsi.
1.
Tutup Radiator (Radiator Cap) Rusak
Tutup
radiator (Radiator Cap) merupakan bagian penting dari sistem pendingin kendaraan. Tutup radiator berada pada bagian atas radiator. Berfungsi untuk
memelihara tekanan didalam radiator. Ketika engine sudah mencapai suhu kerjanya maka kenaikan suhu akan berbanding lurus dengan kenaikan tekanannya. Tekanan ini akan terus dijaga oleh tutup radiator.
Pada tutup radiator terdapat 2 buah katup yaitu katup tekanan dan katup vakum.
Pada dasarnya katup pada radiator ini berfungsi untuk memelihara volume air
pendingin dan tekanan didalam radiator.
Dimana
katup tekanan akan membuat air pendingin
disalurkan ke reservoir tank pada saat tekanan di dalam radiator naik (melebihi
tekanan standar yang sesuai spesifikasi). Selanjutnya katup vakum akan membuat
air pendingin yang ada di reservoir tank kembali masuk ke radiator ketika kondisi mobil dalam keadaan dingin, untuk terus
menjaga volume air di dalam system. Untuk itu periksalah secara berkala tutup
radiator (radiator cap) dari kemungkinan kerusakan pada bagian-bagian tutup
radiator.
2.
Sensor Temperatur (Water Temperatur Sensor) Rusak
Fungsi dari water temperatur sensor pada sistem pendingin adalah mendeteksi suhu air pendingin pada berbagai kondisi.
Jadi pada kendaraan yang sudah menggunakan teknologi system EFI (system control elektronik). Untuk melakukan pendeteksian biasanya ditempatkan sensor-sensor pada bagian kendaraan. Salah satu jenis sensor yang dipasang adalah sensor suhu.
Kerja dari WTS ini tentu terintegrasi dengan perangkat elektronik lain pada kendaraan seperti ECU dan juga aktuator. Nyatanya pada kondisi mesin panas WTS akan mendeteksi suhu air pendingin dan mengirimkan sinyal berupa tegangan ke ECU. ECU akan membaca hasil pendeteksian ini dan melakukan kalkulasi untuk kemudian mengeluarkan output tagangan ke injektor. Selain memberikan sinyal tegangan ke injektor ECU juga akan memberikan tegangan pada kipas radiator dan membuat kipas berfungsi.
Pada beberapa kendaraan sensor suhu digunakan untuk mengaktivasi kipas radiator
Jika sensor suhu ini
mengalami kerusakan maka sinyal tidak dapat dikirim dengan tepat ke ECU. Kerusakan pada sensor ini akan membuat kipas radiator tidap bisa berfungsi dan dapat menjadi penyebab utama terjadinya overheat.
3.
Sirip Radiator Tersumbat
Pada radiator, semakin lebar sirip-siripnya maka semakin mudah proses pelepasan panas dari radiator ke udara sekitar. Jika pelepasan panas dapat berjalan lancar tentunya temperatur mesin dapat dijaga dalam batasan suhu yang normal.
Overheating bisa terjadi ketika sirip-sirip pendingin pada radiator tersumbat karena benda-benda kecil semacam debu, kerikil. Selain itu kerusakan pada sirip baik itu penyok maupun berlubang dapat meningkatkan kecenderungan terjadinya overheating pada mesin.
4. Tidak Menggunakan Collant
OK jadi air coolant adalah air yang sudah mengalami deionisasi dan demineralisasi. Ini membuat coolant bebas dari mineral dan kotoran. Selain itu coolant juga ditambahkan corrosion inhibitor yang merupakan bahan kimia tambahan sebagai anti karat (jadi tidak merusak senyawa logam pada sistem dan radiator).
Bahan tambah (additive) anti-freeze berfungsi untuk mencegah air pendingin membeku pada saat suhu mencapai 0 derajat Celcius dan mencegah air mendidih pada saat suhu mencapai 100 derajat Celcius. Selain itu anti-freeze juga akan membantu mendinginkan air saat air mencapai titik didihnya.
5.
Kipas Radiator tidak Berfungsi
6.
Pompa Air Macet
7.
Termostat Macet
Pada saat mesin belum mencapai temperatur kerja (80 - 90 derajat celcius) maka thermostat akan menutup aliran air dari water jacket ke radiator sehingga air pendingin hanya akan ber-sirkulasi di sekitar rongga-rongga mesin.
Kerusakan pada thermostat akan berdampak pada kerusakan engine secara menyeluruh. Termostat yang macet (tidak membuka ketika suhu kerja engine tercapai) akan mebuat air radiator tidak akan bisa mencapai radiator untuk di dinginkan. Hal ini membuat air akan semakin panas dan menguap, dan pada akhirnya dapat menyebabkan overheating.
8.
Radiator Hose Tersumbat
9.
Kekurangan Cairan Pendingin
10.
Sabuk Penggerak (Driving Belt) Kendur
11.
Kebocoran Saluran Pendinginan
Sekian penjelasan mengenai Penyebab Overheating pada Mesin Mobil, cari tau informasi lainnya di Ilmuvokasi.com
Post a Comment for "Penyebab Overheating pada Mesin Mobil"