Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Fungsi Compression Tester dan Cara Menggunakannya

Compression Tester : Fungsi dan Cara Menggunakannya - Compression Tester atau alat tes kompresi adalah salah satu alat ukur pneumatik yang digunakan untuk mengetahui besarnya tekanan kompresi di dalam silinder. 

Penggunaan Compression Tester (alat tes kompresi) ini sangat bermanfaat untuk mendiagnosa jika terjadi masalah pada kendaraan khususnya yang berhubungan dengan mekanikal, seperti tenaga yang dihasilkan oleh engine menjadi lemah.

Kompresi mesin sangat mempengaruhi performa kendaraan
Dalam keadaan standar, jika kendaraan ingin memiliki performa yang baik harus memenuhi 3 hal di dalam sistem pembangkit tenaganya. 3 hal tersebut pada kendaraan bermotor yang menggunakan internal combustion engine yakni:
  1. Pengapian yang baik
  2. Tingkat homogenitas campuran udara dan bahan bakar yang baik
  3. Kompresi yang baik.
Pada compression tester biasanya dilengkapi dengan manometer untuk mengetahui seberapa besar nilai tekanan kompresi di dalam silinder. Manometer akan mendeteksi tekanan dan terdapat skala ukuran pada bagian dalamnya. Biasanya skala ukuran yang terdapat dalam manometer ini menggunakan satuan tekanan seperti: psi, bar, kPa ataupun kgf/cm2.

Dengan mengetahui besarnya nilai kompresi ketika silinder di tes menggunakan kompresi tester, mekanik dapat menentukan apakah terjadi kebocoran kompresi atau tidak di dalam sebuah silinder. Hal ini penting karena bagian mesin adalah bagian paling kritikal jika terjadi kerusakan karena berhubungan langsung terhadap performa kendaraan.

Fungsi Compression Tester

Fungsi Compression Tester dan Cara Menggunakannya
Fungsi compression tester adalah untuk mengetahui seberapa besar nilai tekanan kompresi pada suatu silinder mesin. Hasil dari pembacaan compression tester yang sudah dibandingkan dengan nilai spesifikasi (jika tidak sesuai/kurang) akan digunakan untuk mendiagnosa kondisi mesin untuk selanjutnya dilakukan perbaikan.

Lalu berapakah tekanan kompresi mesin?

Fungsi Compression Tester dan Cara Menggunakannya
Tekanan kompresi dari tiap mesin tentu saja berbeda beda bergantung dari banyak faktor seperti kapasitas mesin, jenis motor yang digunakan, peruntukan, dll. Biasanya tekanan kompresi pada kendaraan yang menggunakan motor diesel sebagai penggerak memiliki nilai kompresi yang cukup tinggi dibandingkan dengan kendaraan-kendaraan yang menggunakan motor bensin. Hal ini berhubungan dengan sistem penyalaannya yang berbeda.

Bagian-bagian Compression Tester dan Fungsinya

Compression tester (Alat tes tekanan kompresi) memiliki beberapa bagian penting seperti manometer, selang penghubung dan release pressure button.

1. Manometer

Sama seperti alat ukur pneumatik lain yang menggunakan manometer untuk menujukan hasil dari pengukuran. Manometer pada alat tes kompresi mesin juga merupakan bagian yang berfungsi untuk menunjukkan hasil pengukuran tekanan kompresi. Pada manometer terdapat jarum penunjuk seperti jam dengan beberapa skala satuan pengukuran yang berbeda. Biasanya pada manometer menggunakan satuan tekanan seperti: psi, bar, kPa ataupun kgf/cm2.

2. Selang Penghubung

Selang penghubung pada alat tes kompresi berguna untuk menghubungkan bagian manometer dan juga silinder melalui lubang yang terdapat pada busi.

3. Pressure Release Button

Kamu harus tahu sama seperti manometer yang biasa digunakan pada alat ukur pneumatik seperti RCT, Tyre pressure gauge, dll. Pressure release button juga digunakan pada berbagai alat ukur pneumatik termasuk terdapat pada compression tester. Fungsi dari bagian ini adalah menghilangkan tekanan pada alat ukur kompresi setelah digunakan.

4. Cover

Cover pada compression tester berfungsi untuk melindungi bagian manometer agar bagian manometer terjaga dari benturan benda luar yang berpotensi dapat merusak manometer.

Cara Menggunakan Compression Tester

Fungsi Compression Tester dan Cara Menggunakannya

1. Lepas kabel tegangan tinggi busi dan kabel tegangan tinggi coil

2. Hubungkan kabel tegangan tinggi coil ke massa, agar tegangan tinggi yang dihasilkan oleh coil tidak mengalir ke tubuh

3. Lepas semua busi yang ada pada semua silinder

4. Masukkan ujung selang dari compression tester (kompresi tester) ke lubang busi

5. Buka katup gas secara penuh

6. Starter mesin kurang lebih 10 - 15 detik

7. baca tekanan kompresi pada bagian manometer dari compression tester

8. Bandingkan tekanan kompresi hasil pengukuran dengan tekanan kompresi spesifikasi pada buku pedoman perbaikan

9. Lakukan pengukuran tekanan kompresi menggunakan kompresi tester pada tiap silinder

10. Setelah selesai melakukan tes kompresi, lepas compression tester dan hilangkan tekanan pada compression tester dengan menekan tombol (pressure release) yang terdapat pada compression tester. Pressure release ini akan menghilangkan tekanan ditandai dengan jarum pada manometer akan kembali turun ke angka nol.

11. Apabila tekanan kompresi kurang dari spesifikasinya artinya terdapat trouble, maka carilah penyebabnya dengan mengecek bagian lain seperti katup yang kemungkinan perlu di stel/terjadi kebocoran pada seal. Paking cylinder head yang sudah aus/rusak/bocor akan menyebabkan kebocoran kompresi, Ring piston aus/patah, terdapat goresan pada dinding silinder, dll.

12. Jika sudah ditemukan penyebab dari kebocoran kompresi maka segeralah lakukan perbaikan.

13. Setelah diperbaiki, lakukan pengulangan tes kompresi pada tiap silinder untuk memastikan tekanan kompresi pada semua silinder telah sesuai dengan spesifikasi.

14. Pasang kembali busi, kabel busi dan kabel tegangan tinggi coil.

Itulah sekilas pembahasan mengenai fungsi dan cara menggunakan alat tes kompresi, cari juga informasi seputar alat ukur lain, di Ilmuvokasi.com.

Post a Comment for "Fungsi Compression Tester dan Cara Menggunakannya"